AC Mobil
AC adalah alat pada kendaraan khususnya mobil
yang mempunyai fungsi untuk mengatur suhu di dalam kendaraan sesuai dengan
keinginan pengendara agar pengendara merasa nyaman saat berkendara atau saat
macet. Untuk itu AC membutuhkan perawatan secara
berkala agar tetap berfungsi secara baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan
pengendara.

Komponen Utama AC Mobil :
·
Kompresor
·
Kondensor
·
Evaporator
·
Receiver Dryer
·
Freon ( cairan yang bersirkulasi di dalam Sistem ac )
Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari
Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh
Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum
masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh
katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam
keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi
oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.

AC mobil terdiri dari
beberapa bagian yang cara kerjanya saling berhubungan satu dengan yang lainnya,
adapun bagian-bagian Ac tersebut adalah sebagai berikut :
2. Condensor.
3. Filter Dryer.
4. Katup expansi.
5. Evaporator.
1. Compresor.
Compresor adalah
jantung dari system peredaran AC mobil dan tugas compresor adalah untuk
menjalankan freon ke seluruh bagian AC mobil serta menghisapnya kembali. Pada
bagian ini compresor memiliki 2 fungsi yakni memberikan tekanan dan
menghisapnya kembali tekanan yang telah diberikan dari saluran tekan.
Jika compresor sudah lemah maka udara yang
keluar dari AC akan terasa kurang dingin, dan itu akan dapat dilihat dari alat
bantu untuk melihat tekanan pada AC (manometer).
Jika compresor masih baik atau masih layak
pakai maka tekanan pada manometer untuk hisap berkisar antara angka 25-35PSi,
dan pada bagian tekan berkisar antara angka 200-250PSi. Adapun compresor yang
saat ini beredar di pasaran tanah air terdapat 2 merk ternama yaitu Denso (ND),
dan Sanden (SD).
2. Condensor
Condensor adalah
bagian dari system sirkulasi AC mobil setelah compressor, bagian ini berfungsi
untuk mendinginkan freon yang akan dialirkan kedalam evaporator, dan prinsip
kerja condensor ini adalah menghisap dingin untuk mengeluarkan panas, maka
bagian condensor ini jika disentuh dengan tangan akan teras panas.
Pada bagian condensor ini freon yang tadinya
berbentuk uap dan ditekan oleh compresor akan berubah menjadi cair. ini
disebabkan karena freon mengalami proses kondensasi atau pendinginan.
3. Filter Dryer
Setelah condensor,
freon akan melalui tahap penyaringan sekaligus pengeringan dari uap air, untuk
tugas ini alat yang berfungsi adalah filter dryer. Filter dryer ini bagian yang
cukup penting dalam system sirkulasi pada AC mobil,
karena alat ini berfungsi menyaring semua
kotoran yang ada pada system, oleh karena itu disarankan untuk mengganti filter
dryer pada saat kendaraan anda mencapaijaarak tempuh 20.000 km.
4. Katup Expansi
Alat ini berfungsi
untuk merubah freon dari bentuk cair menjadi gas, umumnya jarang sekali
ditemukan kerusakan pada alat ini, dan apabila terjadi kerusakan sudah dapat
dipastikan bahwa ini disebabkan karena Filter Dryer sudah tidak berfungsi lagi
alias usang.
Katup expansi pada umumnya memiliki 2 bentuk,
yakni kotak/persegi dan satunya menyerupai bentuk siku.
Untuk Expansi yang berbentu kotak/persegi pada
umumnya lebih pendek usiapakainya, ini disebabkan pada bentuk ini tidak
terdapat sensor sehingga jumlah Freon yang masuk kedalam evaporator tidak
terkontrol.
Untuk Expansi yang berbentu siku pada umumnya
memiliki usia pakai lebih panjang jika tidak tersumbat kotoran, itu disebabkan
karena pada Expansi jenis ini memiliki sensor pada bagian belakang untuk mengatur
jumlah banyaknya freon yang akan masuk ke Evaporator, sehingga dapat mencegah
terjadinya pembekuan.
5. Evaporator
Evaporator adalah
bagian pada Ac mobil yang berfungsi untuk mengeluarkan hawa sejuk ke dalam
kabin mobil. Prinsip kerja evaporator adalah menyerap hawa panas untuk mengeluarkan hawa
dingin, atau kebalikan dari fungsi condenser. Jumlah panas yang diserap oleh
evaporator harus sama dengan jumlah hawa dingin yang diserap oleg condenser.
Jika tidak terjadi keseimbangan itu maka
system AC mobil anda akan terasa kurang maksimal.
Pada umumnya evaporator dibersihkan dalam jangka waktu 1 tahun atau 20.000 km
dan disertai dengan penggantian Filter Dryer.
Pada umumnya evaporator dibersihkan dalam jangka waktu 1 tahun atau 20.000 km
dan disertai dengan penggantian Filter Dryer.
Apa yang terjadi jika evaporator tidak
dibersihkan pada waktunya?
Berikut ini adalah
gejala akibat evaporator yang tidak terawat dengan baik :
1. Hembusan angin dari AC ke dalam kabin akan terasa kecil.
1. Hembusan angin dari AC ke dalam kabin akan terasa kecil.
2. Tercium bau yang
kurang sedap saat pertama kali AC dihidupkan.
3. Terjadi pembekuan
pada Evaporator.
4. Selang-selang pada
bagian evaporator mengalami keropos.
Komponen Pendukung AC
Diantaranya :
1.Strainer Atau Saringan
Strainer atau saringan berfungsi menyaring
kotoran yang terbawa oleh refrigeran di dalam sistem AC, Kotoran yang lolos
dari saringan karena strainer rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler.
Akibatnya, sirkulasi refrigeran menjadi terganggung. biasanya, kotoran yang
menjadi penyumbat sistem pendingn, seperti karat dan serpihan logam.
2. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung
sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas
evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan
refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk
mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke kompresor, accumulator
mengkondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud
refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak
merusak bagian dalam kompresor.
3. Minyak Pelumas Kompresor
Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem
AC berguna untuk melumasi bagian-bagian kompresor agar tidak cepat aus karena
gesekan. Selain itu, minyak pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian
kompresor. Sebagian kecil dari oli kompresor bercampur dengan refrigeran,
kemudian ikut bersirkulasi di dalam sistem pendingin melewati kondensor dan
evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor harus memiliki persyaratan khusus,
yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur kompresor yang tinggi,
memiliki titik beku yang renndah, dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat
refrigeran serta komponen AC yang dilewatinya.
4. Kipas ( Fan atau Blower )
Pada komponen AC, Blower terletak di bagian
indoor yang berfungsi menghembuskan udara dingin yang di hasilkan evaporator.
Fan atau kipas terletak pada bagian outdoor yang berfungsi mendinginkan
refrigeran pada kondensor serta untuk membantu pelepasan panas pada kondensor
Komponen Kelistrikan
Pada AC :
1.
Thermistor
Thermistor adalah alat
pengatur temperatur. Dengan begitu, thermistor mampu mengatur kerja kompresor
secara otomatis berdasarkan perubahan temperatur. Biasanya, termistor dipasang
di bagian evaporator. Thermistor dibuat dari bahan semikonduktro yang dibuat
dalam beberapa bentuk, seperti piringan, batangan, atau butiran, tergantung
dari pabrikan AC. Pada thermistor berbentuk butiran, memiliki diameter
(kira-kira 3-5 mm). Kemudian, beberapa butir thermistor tersebut dibungkus
dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas (kapsul kaca). Selanjutnya, kapsul
kaca dipasangi dua buah kaki terminal (pin). Karena ukurannya sangat kecil,
thermistor berbentuk butiran mampu memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap
perubahan temperatur. Thermistor dirancang agar memiliki tahanan yang nilainya
semaking mengecil ketika temperatur bertambah. Pada Unit AC, ada dua jenis
thermistor, yaitu thermistor temperatur ruangan dan thermistor pipa evaporator.
Thermistor temperatur ruangan berfungsi menerima respon perubahan temperatur
dan hembusan evaporator. Thermistor pipa berfungsi menerima perubahan
temperatur pada pipa evaporator.
2.
.PCB Kontrol
PCB Kontrol merupakan
alat mengatur kerja keseluruhan Unit AC. Jika di analogika, fungsi PCB kontrol
menyerupai fungsi otak manusia. Di dalam komponen PCB Kontrol terdiri dari
bermacam-macam alat elektronik, sperti thermistor, sensor, kapasitor, IC, trafo,
fuse, saklar,relay , dan alat elektronik
lainnya. Fungsinya pun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan blower indoor,
pergerakan swing, mengatur temperatur, lama pengoperasian(timer), sampai
menyalakan atau menonaktifkan AC.
3.
Kapasitor
Kapasitor merupakan
alat elektronik yang berfungsi sebagai penyimpanan muatan listrik sementara.
Dikatakan sementara, kapasitor akan melepaskan semua muatan listrik yang
terkandung secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat. Besarnya muatan
yang bisa ditampung tergantung dari kapasitas kapasitor. Satuan dari kapasitas
kapasitor adalah Farad (F). Biasanya, Kapasitor difungsikan sebagai penggerak
kompresor pertama kali atau starting kapasitor. Dengan bantuan starting
kapasitor, hanya dibutuhkan waktu sepersekian detik atau sangat singkat untuk
membuat motor kompresor berputar pada kecepatan penuh. Lama atau singkatnya
waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada
kapasitor. Setelah motor kompresor mencapai putaran penuh, secara otomatis
hubungan listrik pada kapasitor akan dilepas, dan digantikan dengan hubungan
langsung dari PLN. Kapasitor akan mengisi kembali muatan dan akan digunakan
kembali sewaktu-waktu pada saat menyalakn kompresor lagi. Pada unit AC,
biasanya terdapat dua starting kapasitor, yaitu sebagai penggerak kompresor dan
motor kipas (fan). pada kompresor AC bertenaga 0.5 – 2 PK memiliki start kapasitor
berukuran 15-50 nF. Pada motor kipas (fan indoor atau outdoor) memiliki start
kapasitor berukuran 1-4 nF.
3.Overload Motor
Protector (OMP)
Overload Motor
Protector(OMP) merupakan alat pengaman motor listrik kompresor (biasanya
terdapat pada jenis kompresor hermetik). Kerja OMP dikendalikan oleh sensor
panas yang terbuat dari campuran bahan logam dan bukan logam (bimetal). Batang
bimetal inilah yang membuka dan menutup arus listrik secara otomatis ke motor
listrik. Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara terus menerus atau
kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka sehingga arus
listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika suhu
kompresor turun, bimetal akan menutup, arus listik akan mengalir menuju kompresor
sehingga kompresor akan kembali bekerja. Penempatan OMP pada kompresor hermetik
ada dua macam, yaitu external OMP (diletakan di luar body kompresor) dan
internal OMP(diletakan di dalam kompresor). Biasanya,External OMP digunakan
untuk mesin compresor AC yang tidak terlalu besar(0,5-1 PK), sedangkan internal
OMP banyak terdapat pada mesin kompresor AC yang besar(1,5-2 PK).
5. Motor Listrik
Motor Listrik berfungsi untuk menggerakan
kipas (outdoor) dan Blower (indoor). Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan
outdoor berbeda. Untuk membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik
indoor maupun outdoor, dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi menggerakan
motor listrik pertama kali sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi
start capasitor akan digantikan oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor
listrik tersebut.
Blower Motor
Blower Motor
6. Motor Kompresor
Motor Kompresor berfungsi menggerakan mesin
kompressor. Ketika Motor bekerja, kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator
bahan pendingin menuju ke seluruh bagian sistem pendingin. Umumnya, motor
kompresor dikemas menjadi satu unti dengan kompresornya. Serupa dengan motor
kipas, untuk start awal motor kompresor juga menggunakan bantuan start
kapasitor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar