Ban
adalah merupakan salah satu suku cadang dari kendaraan bermotor yang mempunyai
fungsi khusus
dan sangat penting dalam menentukan keselamatan dalam
berkendaraan. Tujuan
dari petunjuk keselamatan adalah memberikan pengetahuan mengenai cara memilih,
menggunakan serta merawat yang tepat agar ban selalu dalam kondisi prima.Petunjuk keselamatan ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut agar pemakai tidak salah dalam menentukan pemilihan ban yang sesuai dengan type kendaraan, kondisi operasi dan cara-cara perawatannya.
A. Pemeliharaan
Tekanan Angin
|
Tekanan
Angin adalah merupakan faktor yang sangat penting yang perlu diperhatikan,
karena tekanan angin mempunyai peranan tingkat pertama dari segi keselamatan.
Dengan memperhatikan masalah pemeliharaan tekanan angin, akan dapat diketahui
hal-hal sebagai berikut :
1.
Pencegahan pecah ban secara tiba-tiba
Kondisi
ban dengan tekanan angin yang kurang, menyebabkan defleksi dengan cepat dan
berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan : pembangkitan panas pada ban
dipercepat dan lebih tinggi mengakibatkan pemisahan pada lapisan ban, sehingga
ban bisa pecah secara tiba-tiba.
2.
Jarak pengereman yang lebih baik.
Dengan
tekanan angin yang sesuai dengan beban, akan menghasilkan kontak area permukaan
ban dengan jalan yang lebih luas sehingga daya cengkeram dan kemampuan
pengereman menjadi lebih baik. Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai
dengan beban akan menghasilkan kontak area yang sempit, pengurangan daya
cengkeram, sehingga akan mengurangi kemampuan pengereman.
3.
Kestabilan mengemudi terutama pada kecepatan tinggi atau tikungan.
Tekanan
angin yang sesuai dengan beban akan membuat dinding samping pada ban menjadi
kuat untuk menahan gaya pada saat kendaraan menikung atau berpindah lajur.
Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan dinding samping pada ban menjadi
lemah, sehingga pada saat menikung atau berpindah lajur, kendaraan menjadi
kurang stabil. Tekanan angin yang kurang akan menyebabkan ban lebih cepat
rusak.

Tekanan
angin sesuai spesifikasi juga akan mengakibatkan:
|
1.
Umur Pemakaian Ban Yang lebih lama.
Tekanan
angin kurang akan mengakibatkan keausan telapak ban terjadi lebih cepat pada
bagian ujung telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang
seharusnya.
Tekanan angin lebih akan menyebabkan gesekan telapak ban dengan permukaan jalan hanya terjadi pada bagian tengah telapak ban, sehingga umur ban menjadi lebih pendek dari yang seharusnya. Kontak Area permukaan ban pada tekanan angin kurang.
Tekanan angin yang sesuai dengan beban akan menyebabkan telapak ban yang bergesek dengan permukaan jalan menjadi lebih merata pada semua bagian, sehingga memaximalkan umur pemakaian ban.
2.
Daya Tahan Terhadap Kerusakan Yang Lebih Baik.
Tekanan angin yang tidak sesuai
dengan beban akan menyebabkan kerusakan pada ban antara lain :
- retak pada alur telapak ban.
- retak pada dinding samping ban.
- lepas lapisan karena panas.
- telapak ban aus tidak merata
1.
Tekanan angin yang tidak sesuai, akan menyebabkan keausan tidak merata pada
telapak ban, sehingga akan menimbulkan :
- Suara mendengung pada telapak ban.
- Getaran kendaraan yang berlebihan, karena telapak ban aus tidak merata.
B. Rotasi
|
Guna memperpanjang umur ban perlu melakukan
rotasi ban dengan cara sebagai berikut :

Penggunaan Yang Tepat |
a. Tekanan Angin

Tekanan angin harus dikontrol dan
disesuaikan dengan muatan. Tidak boleh kurang dari standard dan tidak boleh
lebih tinggi dari standard. Karena dapat menimbulkan kerusakan- kerusakan dan
memperpendek umur ban. Kontak permukaan ban harus seluruhnya melekat pada permukaan jalan. Semakin
luas kontak area telapak ban dengan permukaan jalan akan menyebabkan daya cengkeram
terhadap permukaan jalan lebih sempurna sehingga dapat memperpanjang umur ban
dan lebih aman dalam berkendaraan.
b.
Beban

Kondisi
beban/muatan berpengaruh terhadap umur ban. Apabila muatan melebihi dari yang
direkomendasikan, maka akan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada ban.
Oleh karena itu dianjurkan agar muatan tidak melebihi daya dukung dari pada
ban, selain dapat mengakibatkan kerusakan kendaraan juga kurang aman dalam
berkendaraan.
Dalam
pendistribusian muatan, dianjurkan agar semua exel kendaraan dapat menanggung
beban muatan yang sama beratnya.
c. Kecepatan
Kecepatan, beban dan tekanan angin saling berkaitan dalam menentukan umur ban dan keamanan berkendaraan. Dianjurkan agar ketiga faktor tersebut dilaksanakan secara wajar dan tidak berlebihan.
Batas
kemampuan sebuah ban ditentukan oleh hasil perkalian antara beban dan kecepatan
yang hasil/ nilainya tidak boleh melampaui dari pada nilai standard yang telah
ditentukan oleh pabrik. Oleh karena itu agar nilai batas aman tidak terlampaui,
maka kecepatan kendaraan harus dikurangi untuk mengimbangi peningkatan atau
penambahan beban.
Pemeriksaan
Ban
|
Pemeriksaan
ban perlu dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1.
Pemeriksaan pada waktu pasang.

a. Ban Dalam.
Ban
Dalam harus diganti apabila :
- Sudah melipat.
- Sudah lunak karetnya.
- Sudah ada bagian yang tipis.
- Sudah banyak tambalannya.
b. Flap.
Flap
yang harus diganti apabila :
- Sudah retak
- Sudah sobek.
- Sudah kaku.

c. Tutup Pentil.
Tutup
Pentil harus selalu terpasang agar tekanan angin tetap stabil. dan menjaga agar
kotoran/air tidak masuk ke dalam pentil untuk menjamin kelancaran kerja sistim
pegas di dalam pentil sehingga klep dapat bekerja dengan sempurna.
d. Pelek.
Yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :
Yang harus diperhatikan tentang Pelek adalah :
- Pelek yang bengkok atau cacat harus diperbaiki.
- Apabila terdapat karat atau kotoran lainnya harus dibersihkan.
e. Ban Ganda.
Yang harus diperhatikan tentang Ban Ganda adalah :
- Tinggi harus sama
- Tekanan Angin harus sama.
- Tidak boleh saling bersentuhan.

Yang
perlu dilakukan pemeriksaan berkala, diantaranya :

a.
Pemeriksaan Tekanan Angin
- Sesuaikon tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum.
- Periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan.
- Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.
- Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.
- Sesuaikon tekanan angin dengan berat muatan, atau naikkan tekanan ke standard maximum.
- Periksa tekanan angin paling sedikit sekali dalam satu bulan.
- Pemeriksaan tekanan angin hanya dilakukan pada saat ban dalam keadaan dingin.
- Untuk ban cadangan, tekanan angin harus di atas tekanan standard.
b.
Pemeriksaan benda-benda asing.
Buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.
Buanglah benda-benda yang menempel pada alur ban, seperti batu kerikil, paku, besi dan sebagainya karena akan merusak alur ban.
c.
Periksalah kerusakan luar dari ban.
Gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.
Gantilah ban apabila terdapat kerusakan sobek, retak dan sebagainya karena bisa pecah secara tiba-tiba.
d. Periksa tanda keausan pada ban.
Bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban.
Bila ban telah aus sehingga dalamnya alur ban menjadi 1,6 mm atau kurang, tanda ini muncul dan memperingatkan agar ban sudah harus diganti. Ada enam tanda keselamatan pada ban Bridgestone yang terdapat pada sekeliling ban.
Pemilihan
Pola Telapak Ban
|

a.
Sifat pola telapak ban RIB adalah :
-Tahanan gesekan kecil.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
-Tidak berisik.
-Mengurangi selip ke samping.
-Stabilitas pengendalian baik.
-Kenyamanan baik.
-Tidak berisik.
Alur
semacam ini dibuat agar dapat mengalirkan air apabila berjalan pada permukaan
basah sehingga dapat terhindar dari kemungkinan slip ke samping dipakai
untuk jalan raya dengan kecepatan tinggi

b.
Sifat pola telapak LUG adalah :
-Daya tarik dan pengereman yang lebih baik.
-Daya cengkeram yang baik.
-Daya tarik dan pengereman yang lebih baik.
-Daya cengkeram yang baik.
Alur melintang pada telapak ban dibuat untuk traksi agar ban dapat tetap
bergerak pada permukaan jalan tanah/lumpur untuk menghindari slip dipakai untuk jalan tanah yang lunak.
.jpg)
c.Sifat
pola telapak RIB LUG

-Sifat gabungan dari pola telapak RIB dan LUG.
Tujuan pembuatan alur ini adalah untuk memperoleh manfaat kedua macam pola
telapak, baik RIB maupun LUG. Dipakai untuk jalan berbatu, jalan tanah dan
jalan aspal tidak rata.
d.
BLOCK

-Traction
dan Braking power baik sehingga performancenya baik.
-Pengendalian pada jalan tanah maupun jalan aspal, cukup baikPola telapak BLOCK mempunyai sifat dan manfaat seperti pola telapak RIB LUG tersebut dipakai untuk segala medan.
-Pengendalian pada jalan tanah maupun jalan aspal, cukup baikPola telapak BLOCK mempunyai sifat dan manfaat seperti pola telapak RIB LUG tersebut dipakai untuk segala medan.
Sumber : http://www.bridgestone.co.id/information_pemakaian-dan-perawatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar